Kamis, 06 Oktober 2011

kepribadian


Kata kepribadian berasal dari kata personality  dalam bahasa Inggris. Personality sendiri berasal dari kata persona dalam bahasa latin yang berarti kedok atau topeng. Kedok atau topeng ini bisa dimaknai sebagai penutup muka yang sering dipakai para pemain sandiwara untuk menggambarkan perilaku, watak, atau kepribadian seseorang. Ini dilakukan karena adanya ciri-ciri tertentu yang hanya dimiliki oleh seseorang, baik dalam arti yang bersifat baik maupun buruk.
Seseorang tidak selalu membawakan dirinya apa adanya. Ia selalu menggunakan “topeng”. Dengan topeng ini, dia hanya ingin memperlihatkan sesuatu tentang dirinya dari yang baik saja. Dia selalu menutupi kelemahan, kekurangan, kejelakan sifatnya atau ciri-ciri tertentu yang kurang baik agar orang lain atau masyarakat mau menerimanya.
Dalam keadaan demikian, siapa dirinya  yang sesungguhnya disembunyikan sedalam-dalamnya sehingga orang lain nyaris tidak mengenali siapa dirinya yang sebenarnya. Inilah yang menyebabkan manusia tidak bisa merasakan ketenangan hidup yang selama ini dicarinya.
Akan tetapi, bila seseorang mau dengan tulus hati melepas “topeng”-nya, mau memperhatikan dengan seksama keadaan dirinya, mau menerima kondisi diri apa adanya dengan segala kelebihan dan kekurangannya, kekuatan dan kelemahan nya, serta memanfaatkan kekuatan, kelebihan, bakat dan kemampuannya sendiri, orang itu akan menemukan ketenangan hidup.
Jadi personality merupakan suatu kebulatan yang bersifat komplek. Kekomplekskannya disebabkan oleh banyaknya faktor dari dalam maupun luar yang ikut mementukan kepribadian seseorang. Dengan kata lain, kepribadian merupakan totalitas psikofisis individu yang kompleks, yang terlihat dalam keunikan bentuk perilakunya..

Sumber: Bahasa  Tubuh Supermudah Untuk Semua Orang (Toni Setiawan)

2 komentar:

mari memberi makan