Kata kepribadian
berasal dari kata personality dalam
bahasa Inggris. Personality sendiri
berasal dari kata persona dalam
bahasa latin yang berarti kedok atau topeng. Kedok atau topeng ini bisa
dimaknai sebagai penutup muka yang sering dipakai para pemain sandiwara untuk
menggambarkan perilaku, watak, atau kepribadian seseorang. Ini dilakukan karena
adanya ciri-ciri tertentu yang hanya dimiliki oleh seseorang, baik dalam arti
yang bersifat baik maupun buruk.
Seseorang
tidak selalu membawakan dirinya apa adanya. Ia selalu menggunakan “topeng”.
Dengan topeng ini, dia hanya ingin memperlihatkan sesuatu tentang dirinya dari
yang baik saja. Dia selalu menutupi kelemahan, kekurangan, kejelakan sifatnya
atau ciri-ciri tertentu yang kurang baik agar orang lain atau masyarakat mau
menerimanya.
Dalam
keadaan demikian, siapa dirinya yang
sesungguhnya disembunyikan sedalam-dalamnya sehingga orang lain nyaris tidak
mengenali siapa dirinya yang sebenarnya. Inilah yang menyebabkan manusia tidak
bisa merasakan ketenangan hidup yang selama ini dicarinya.
Akan
tetapi, bila seseorang mau dengan tulus hati melepas “topeng”-nya, mau
memperhatikan dengan seksama keadaan dirinya, mau menerima kondisi diri apa
adanya dengan segala kelebihan dan kekurangannya, kekuatan dan kelemahan nya,
serta memanfaatkan kekuatan, kelebihan, bakat dan kemampuannya sendiri, orang
itu akan menemukan ketenangan hidup.
Jadi
personality merupakan suatu kebulatan yang bersifat komplek. Kekomplekskannya
disebabkan oleh banyaknya faktor dari dalam maupun luar yang ikut mementukan
kepribadian seseorang. Dengan kata lain, kepribadian merupakan totalitas
psikofisis individu yang kompleks, yang terlihat dalam keunikan bentuk
perilakunya..
Sumber:
Bahasa Tubuh Supermudah Untuk Semua
Orang (Toni Setiawan)
mencoba
BalasHapusinfo yang
BalasHapusbaguss.....